Minggu, 03 Januari 2010

Paradigma Pembangunan

PARADIGMA PEMBANGUNAN :

ADA PISANG, ADA PESTA !!!



Temen-temen Fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan yang saat ini akan, sedang atau telah memfasilitasi pelatihan di tingkat masyarakat. Dalam salah satu pelatihan, akan diberikan materi Paradigma Pembangunan. Saya melihat dengan kepala saya sendiri, materi yang diberikan itu-itu juga sejak mulai P2KP sampai sekarang bermetamorfosa menjadi PNPM Mandiri Perkotaan. Seharusnya, ketika pelatihan itu ada di masyarakat, “bahasa-bahasa langit” yang ada di modul materi baku bisa dirubah menjadi “bahasa bumi”, tanpa merubah makna substansi dari modul tersebut.

Salah satu materi pelatihan yang agak berat adalah Paradigma Pembangunan. Apa itu paradigma ? Paradigma adalah “kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sehingga memperngaruhi citra subyektif seseorang mengenai suatu realita, yang pada akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang tersebut menanggapi atas realitas itu “ Memahamkan masyarakat bawah tentang paradigma memang tidak gampang, perlu hati-hati karena bisa saja materi tersebut meski sudah disampaikan tetapi sebenarnya masyarakat (peserta latihan) tidak mendapatkan apa-apa.

Berikut disampaikan salah satu aja contoh materi paradigma dengan bahasa yang lugas dan mungkin secara keseharian masyarakat mengetahuinya, yaitu ADA PISANG, ADA PESTA.

Disuatu tempat, terdapat sekumpulan monyet yang sedang asyik bercengkerama, mereka berlari kesana-kemari dengan bebas dan riang, tetapi masih dalam satu batas pagar kawat yang tidak memungkinkan monyet-monyet tersebut keluar (kecuali dikeluarkan oleh Pawangnya melalui pintu yang disediakan).

1. Dalam kandang monyet tersebut diletakkan sebuah tangga yang cukup tinggi, kemudian secara cepat dibagian ujung tangga diberi sesisir pisang yang matang. Secara NALURI (bukan NURANI), monyet-monyet tersebut saling berebut mendapatkan pisang di ujung tangga. Dalam berebut, mereka tidak mempedulikan monyet lainnya, saling dorong, saling cakar, saling tending…tidak peduli apakah ada monyet yang jatuh terluka . Kemudian, secara tiba-tiba pawiang monyet menyiramkan air dari sebuah timba. Apa yang terjadi ???? monyet berlarian menyelamatkan diri, dan menjauh dari tangga yang di atasnya masih ada pisangya. TIDAK SATUPUN MONYET YANG BERANI LAGI MEMANJAT TANGGA !!!

2. Dari kandang tersebut, dikeluarkan 1 ekor monyet, kemudian diganti dengan monyet baru bernama Hari Prasetyo (ha….ha….ha….). Selanjutnya, diberi sesisir pisang di bagian ujung tangga. Monyet baru tersebut secara Naluri, langsung memanjat tangga ingin mendapatkan pisang. Meski monyet-monyet yang lain berteriak “jangan-jangan….” Monyet baru bertanya-tanya : mengapa tidak boleh ????

3. Berikutnya, seluruh monyet dalam kandang dikeluarkan dan diganti dengan monyet baru semuanya. Kemudian seperti yang nomer 1. Diberi pisang dibagian ujunga tangga dan apa yang terjadi ??? seluruh monyet yang baru dimasukkan berhamburan bereput pisang di ujung tangga tersebut !!!!

Pertanyaannya : Paradigma apa yang ada pada Monyet-Monyet tersebut ??? Ada Pisang, Ada Pesta.

Lalu marilah kita pulang dan melihat sekelompok warga masyarakat yang sedang berdiskusi tentang sesuatu proyek bernama PNPM Mandiri Perkotaan dibawah pohon besar yang rindang dan terjadilah dialog sebagai berikut :

“A” = Bapak-2 Kel/desa kita menjadi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan dan sebentar lagi dana BLM akan kita terima

“B” = Bapak dan Ibu serta saudara-2 semua, sudah lazim sejak jaman dahulu kala, kaluk ada proyek dan dana sudah turun, selaku tokoh masyarakat saya pasti mendapat sekian persen dari dana tersebut. Ini tidak memaksa, tetapi sudah menjadi kebiasaan dan budaya disini. Pentingkan bapak-2/Ibu-2/dan saudara-2 melestarikan kebiasaan dan budaya ????

“C” = Yth. Bapak “B” perlu saya jelaskan proyek PNPM Mandiri Perkotaan ini proyek nangkis, dana BLM hanya dimanfaatkan untuk warga miskin agar mereka bias keluar dari masalah kemiskinan. Apa yaa pass kaluk Bapak “B” yang notabene tokoh masyarakat dan tergolong kaya mendapatkan dana tersebut !

“B” = kaluk semuanya tidak mau memberikan fee dana BLM, sudah !!!!! PNPM Mandiri Perkotaan tidak perlu ada di Kel/Desa kita ! Percuma saja ! lha tidak mau menghormati saya selaku tomasy di sini !!!

Kaluk mayoritas warga masyarakat berpikiran dan bersikap seperti “B” maka itulah yang disebut dengan PARADIGMA
Nahh….mari kita refleksikan :

Paradigma apa yang ada di Bapak “B” ???? Ada Pisang, Ada Pesta atau Ada Proyek, Ada Pesta (menganut paradigma monyet…..). Yang dikedepankan hanya NALURI

Paradigama apa yang ada pada Ibu “C” ??? Ada Pisang, Tidak Harus Ada Pesta atau Ada Proyek, Tidak Harus Ada Pesta . Yang dikedepankan adalah NURANI

Tidak ada komentar: