Sabtu, 02 Januari 2010

Millenium Development Goals (MDGs)

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)


Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB yang sebagian besar diwakili oleh kepala pemerintahan sepakat untuk mengadopsi Deklarasi Milenium. Deklarasi ini menghimpun komitmen para pemimpin dunia yang tidak pernah ada sebelumnya untuk menangani isu perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi dan kebebasan fundamental dalam satu paket. Dalam konteks inilah, negara-negara anggota PBB kemudian mengadopsi Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs). Setiap tujuan memiliki satu atau beberapa target beserta indikatornya. MDGs menempatkan pembangunan manusia sebagai fokus utama pembangunan (oleh karena itu nilai IPM/HDI merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara dalam melaksanakan MDGs), memiliki tenggat waktu dan kemajuan yang terukur. MDG didasarkan pada konsensus dan kemitraan global, sambil menekankan tanggung jawab negara berkembang untuk melaksanakan pekerjaan rumah mereka, sedangkan negara maju berkewajiban mendukung upaya tersebut.
Target yang tercakup dalam MDGs sangat beragam, mulai dari mengurangi kemiskinan dan kelaparan, menun­taskan tingkat pendidikan dasar, mempromosikan kesamaan gender, mengurangi kematian anak dan ibu, mengatasi HIV/AIDS dan berbagai penyakit lainnya, serta memastikan kelestarian lingkungan hidup dan membentuk kemitraan dalam pelaksa­naan pembangunan


Ada beberapa tujuan pembangunan lain yang telah ditetapkan pada dekade 1960-an hingga 1980-an. Sebagian terlahir dari konferensi global yang diselenggarakan PBB pada 1990-an, termasuk KTT Dunia untuk Anak, Konfe­rensi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua 1990 di Jomtien, Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan 1992 di Rio de Janeiro, dan KTT Dunia untuk Pembangunan Sosial 1995 di Copen­hagen. MDGs tidak bertentangan dengan komitmen global yang sebelumnya karena sebagian dari MDGs itu telah dicanangkan dalam Tujuan Pembangunan Internasional (IDG), oleh negara-negara maju yang tergabung dalam OECD pada 1996 hingga selan­jutnya diadopsi oleh PBB, Bank Dunia dan IMF.1 Sekalipun MDGs merupakan sebuah komitmen global tetapi diupayakan untuk lebih mengakomo­dasikan nilai-nilai lokal sesuai dengan karakteristik masing-masing negara sehingga lebih mudah untuk diaplikasikan.
Beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan MDGs adalah sebagai berikut: Pertama, MDGs bukan tujuan PBB, sekalipun PBB merupakan lembaga yang aktif ter­libat dalam promosi global untuk merealisasikan­nya. MDGs adalah tujuan dan tanggung jawab dari semua negara yang berpartisipasi dalam KTT Milenium, baik pada rakyatnya maupun secara ber­sama antar pemerintahan. Kedua, tujuh dari dela­pan tujuan telah dikuantitatifkan sebagai target dengan waktu pencapaian yang jelas, hingga me­mungkinkan pengukuran dan pelaporan kemajuan secara obyektif dengan indikator yang sebagian besar secara internasional dapat diperbandingkan. Ketiga, tujuan-tujuan dalam MDGs saling terkait satu dengan yang lain. Misalnya, Tujuan 1—menanggu­langi kemiskinan dan kelaparan yang parah—adalah kondisi yang perlu tapi belum cukup bagi pencapai­an Tujuan 2 hingga Tujuan 7. Demikian juga, tanpa kemitraan dan kerja sama antara negara miskin dan negara maju, seperti yang disebut pada Tujuan 8, negara-negara miskin akan sulit mewujudkan ketu­juh tujuan lainnya. Keempat, dengan dukungan PBB, terjadi upaya global untuk memantau kemajuan, meningkatkan perhatian, mendorong tindakan dan penelitian yang akan menjadi landasan intelektual bagi reformasi kebijakan, pembangunan kapasitas dan memobilisasi sumber daya yang dibutuhkan un­tuk mencapai semua target. Kelima, 18 belas target dan lebih dari 40 indikator terkait ditetapkan untuk dapat dicapai dalam jangka waktu 25 tahun antara 1990 dan 2015. Masing-masing indikator digunakan untuk memonitor perkembangan pencapaian setiap tujuan dan target.

MDGs memiliki 8 (delapan) Tujuan (goals), 18 sasaran (Target) dan 58 Indikator.
GOAL (TUJUAN)
TARGET (SASARAN)
INDIKATOR
Tujuan Pertama :
MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Target 1 :
Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya di bawah satu dolar per hari menjadi setengahnya antara 1990-2015.
Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional.
Proporsi penduduk berpendapatan di bawah $ 1 per hari.
Kontribusi kuantil pertama penduduk berpendapatan terendah terhadap konsumsi nasional.

Target 2 :
Menurunkan proporsi penduduk yang menerita kelaparan menjadi setengahnya antara 1990-2015
Prevelansi balita kurang gizi.
Proporsi penduduk yang berada di bawah garis konsumsi kalori minimum (2100 kkal/per kapita/hari).
Tujuan Kedua:
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA
Target 3:
Menjamin semua anak dimanapun baik laki-laki maupun perempuan dapat menjelesaikan jenjang pendidikan dasar pada 2015.
Angka partisimasi murni di sekolah dasar
Angka partisipasi murni di sekolah lanjutan pertama
Proporsi murid yang berhasil mencapai kelas 5
Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD
Proporsi murid di kelas 1 yang berhasil menyelesaikan 9 tahun pendidikan dasar.
Angka melek huruf usia 15-24 tahun.
GOAL (TUJUAN)
TARGET (SASARAN)
INDIKATOR
Tujuan Ketiga:
MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Target 4 :
Menghilangkan ketimpangan gender ditingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada 2005, dan semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015.
Rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di tingkat pendidikan dasar, lanjutan dan tinggi yang diukur melalui angka partisipasi murni anak perempuan terhadap laki-laki.
Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki dalam kelompok usia 15-24 tahun, yang diukur melalui angka melek huruf perempuan/laki-laki (indeks pantas melek huruf gender).
Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian.
Proporsi perempuan yang duduk di DPR.
Tujuan Keempat:
MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
Target 5 :
Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya, antara 1990-2015.
Angka kematian balita.
Angka kematian bayi.
Persentase anak di bawah satu tahun yang diimunisasi campak.
Tujuan Kelima:
MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Target 6 :
Menurunkan angka kematian sebesar tiga perempatnya antara 1990-2015.
Angka kematian ibu
Proporsi Pertolongan persalinan yang ditangani oleh tenaga persalinan terlatih.
Angka pemakaian kontrasepsi.
Tujuan Keenam:
MEMERANGI PENYEBARAN HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA.
Target 7 :
Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus pada 2015.
Prevalensi HIV di kalangan ibu hamil yang berusia antara 15-24 tahun.
Penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi.
Penggunaan kondom pada pemakai kontrasepsi.
Presentase anak pada usia 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS.

Target 8 :
Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit lainnya pada 2015.
Prevalensi malaria dan angka kematiannya.
Presentase penduduk yang menggunakan cara pencegahan yang efektif untuk memerangi malaria.
Prevalensi penduduk yang mendapat penanganan malaria secara efektif.
Prevalensi tuberkulosis dan angka kematian penderita tuberkulosis dengan sebab apapun selama pengobatan OAT.
Angka penemuan penderita tuberkulosis BTA positif baru.
Angka kesembuhan penderita tuberkulosis.
GOAL (TUJUAN)
TARGET (SASARAN)
INDIKATOR
Tujuan Ketujuh:
MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Target 9 :
Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang.
Proporsi luas lahan yang tertutup hutan
Rasio luas kawasan lindung terhadap luas daratan.
Energi yang dipakai per (setara barel minyak) per PDB (juta rupiah)
Emisi CO2 per kapita
Jumlah konsumsi zat perusak ozon (metrik ton).
Proporsi penduduk berdasarkan bahan bakar untuk memasak.
Proporsi penduduk yang menggunakan kayu bakar dan arang untuk memasak.

Target 10 :
Penuirunan sebesar separuh proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015.
Proporsi penduduk dengan akses terhadap sumber air minum yang terlindungi dan berkelanjutan.
Proporsi penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak.

Target 11 :
Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020.
Proporsi rumah tangga dengan status rumah milik atau sewa.
Tujuan Kedelapan:
MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL DALAM PEMBANGUNAN
Target 12 :
Membangun tatanan perdagangan dan keuangan yang terbuka, dapat diperhitungkan dan tidak diskriminatif.
Komitmen untuk membangun tata pengelolaan pemerintahan yang baik dan penanggulangan kemiskinan, tingkat nasional dan internasional.

Target 13 :
Memperhatikan bantuan khusus bagi negara berkembang.
Bantuan pembangunan (Official Development Assistance sebagai persentase bantuan negara-negara maju (target 0,7% dari keseluruhan dan 0,15% untuk negara berkembang.
Proporsi bantuan pembangunan untuk pelayanan sosial dasar (pendidikan dasar, pelayanan kesehatan masyarakat, gizi, air bersih dan sanitasi).
Proporsi bantuan pembangunan yang tidak terikat.
Proposi bantuan pembangunan untuk lingkungan di negara-negara berkembang kepulauan kecil.
Proporsi bantuan pembangunan untuk sektor transportasi di negara-negara tanpa perairan laut.
GOAL (TUJUAN)
TARGET (SASARAN)
INDIKATOR

Target 14 :
Memperhatikan kebutuhan khusus negara tanpa perairan laut dan negara kepulauan kecil.
Rata-rata tarif dan quota pada hasil pertanian dan tekstil dan bahan pakaian.
Subsidi pertanian domestik dan ekspor di negara-negara OECD.
Proporsi bantuan pembangunan disediakan untuk mengembangkan kapasitas perdagangan.

Target 15 :
Mengupayakan jalan keluar yang menyeluruh atas hutang negara-negara berkembang melalui pembahasan nasional dan internasional agar dicapai pengendalian hutang dalam jangka panjang.
Proporsi pembatalan resmi hutan bagi negara-negara (HIPC).
Proporsi debt service sebagai persentase ekspor dari barang-barang dan jasa-jasa.
Proporsi bantuan pembangunan sebagai pengurangan hutang.
Negara-negara yang telah mencapai HIPC dan penyelesaiannya.

Target 16 :
Dalam rangka kerjasama dengan negara-negara berkembang, membangun dan melaksanakan strategi penciptaan kerja yang baik dan produktif bagi pemuda.
Angka pengangguran usia 15-24 tahun.

Target 17 :
Dalam rangka kerjasama dengan perusahaan farmasi, menyediakan akses obat-obatan penting di negara-negara berkembang.
Proporsi penduduk dengan akses obat-obatan penting yang berkesinambungan.

Target 18 :
Dalam rangka kerjasama dengan sektor swasta, memastikan ketersediaan teknologi baru khususnya informasi dan komunikasi.
Sambungan telepon per 1000 penduduk
Komputer personal per 1000 penduduk.




Tidak ada komentar: