Sabtu, 02 Januari 2010

Adversity Quotient (AQ)

ADVERSITY QUOTIENT (AQ)

Dalam menjalani roda kehidupan ini, manusia banyak mengalami berbagai hal seperti kesuksesan, kegagalan, senang, susah, puas dan tidak puas, tetap semangat atau putus asa, rasa cinta, kebencian, berlimpah materi atau serba kekurangan dan sebagainya. Tetapi seberapa banyak dari diri kita mampu mensikapi situasi tersebut secara benar dan baik ????
Ketika yang kita dapatkan dalam hidup adalah serba kepuasan, kesenangan, kekayaan materi, kecintaan, keberhasilan…..kemudian kita lupa bahwa KEHIDUPAN DI DUNIA INI TERUS BERPUTAR, bak roda berputar : kadang DI ATAS, tetapi suatu saat pasti DI BAWAH !!! Bila kita kemudian mengalami hal yang berbalik dengan yang kita dapatkan selama ini, maka keputus-asaan, rendah diri, kekecewaan yang berkepanjangan melanda pikiran dan hati kita. Tanpa sadar kenikmatan tersebut telah merampok jati diri kita sebagai manusia. Siapa perampok itu ??? Cara berfikir negative dan sikap mental kerdil kita !!
Oleh karena itu, kita perlu memupuk energi positif dalam diri dan itu diyakini bisa dilakukan. Marilah kita belajar dari Ulat kecil. Awalnya kepompong ulat hanya tidur berdiam diri tidak berdaya dalam selimut balutan daun kering. Kemudian dia menjadi kupu-kupu yang indah, menyenangkan siapa saja yang melihatnya serta mampu dan bebas terbang kemana saja sampai jauh. Nah…bila ulat saja bisa melakukan itu….kenapa kita yang disebut sebagai makhluk sempurna tidak mampu melakukan ????
Transformasi berasal dari bahasa Inggris Transform yang berarti “ make a thorough or dramatic change in the form, appearance, character, etc. Terjemahan bebasnya adalah “segera membuat sesuatu perubahan total baik dalam bentuk, penampilan, karakter dan seterusnya.
Langkah yang harus ditempuh adalah memperkuat AQ (Adversity Quotient), yaitu “kemampuan seseorang untuk merubah hambatan, tantangan, halangan, masalah menjadi sebuah potensi keberhasilan” Kita harus mampu merubah tantangan, halangan, masalah yang kita alami/hadapi menjadi pelecut menuju keberhasilan. Kenapa demikian, karena dalam menjalani kehidupan di dunia ini dapat dipastikan setiap manusia akan menemui “ masalah, hambatan dan tantangan”. Mustahil kita akan steril dari masalah, tantangan dan hambatan !!!


Berdasarkan Adversity Quotient (AQ), manusia dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1) Climbers (Pendaki) : Yakni manusia yang terus-menerus berusaha menyelesaikan setiap masalah yang ditemui dan mereka tidak pernah menyerah terhadap masalah, hambatan serta tantangan yang dihadapinya. Bagi mereka masalah, tantangan dan hambatan adalah pelecut untuk menggapai keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup. LIngkungan sekitar merupakan “pemicu” dan bukannya “pelemah” semangat untuk mencapai keberhasilan. Manusia demikian sering dikelompokan sebagai PEMENANG
2) Quiters (Penunggu) : Yakni manusia yang hanya setengah-setengah dalam menyelesaikan setiap masalah, tantangan serta hambatan yang ditemui. Belum tuntas dia menyelesaikan masalah yang dihadapi, dia sudah menyerah dan menunggu/mengharapkan orang lain yang menyelesaikan masalah tersebut. Manusia demikian sering dikelompokkan sebagai PENENANG
3) Champers (Penyerah) : Yakni manusia yang begitu menerima masalah, tantangan dan hambatan dia tidak melakukan apa-apa, kecuali hanya “menyerah” terhadap masalah yang dihadapi. Manusia ini sering dike

lompokkan menjadi PECUNDANG
Selanjutnya, tinggal mana yang kita pilih, menjadi PEMENANG, PENENANG atau PECUNDANG ?????

Tidak ada komentar: